bisnis
Bisnis

Sudah Siapkah Kamu Resign dan Memulai Usaha?

Pernahkah kamu berpikir untuk memulai usaha sendiri dibandingkan dengan bekerja pada orang lain? Apalagi setelah melihat berita kesuksesan seorang pengusaha UMKM yang berhasil mendapat omzet berkali lipat dari penghasilan bulananmu. Jika kamu termasuk yang seperti ini, maka selain mengetahui cara mencairkan BPJS Ketenagakerjaan PU (Penerima Upah) milikmu, kamu juga harus mencari tahu cara mendaftar BPJS Ketenagakerjaan BPU (Bukan Penerima Upah) yang ditujukan untuk pekerja mandiri sepertimu. 

Lalu, apakah itu saja sudah cukup? Tentu saja tidak. Ada banyak hal yang harus benar-benar kamu pikirkan sebelum memutuskan resign dan memulai usaha, di antaranya:

  • Seberapa Besar Keyakinanmu?

Seberapa besar keyakinanmu untuk mengajukan resign dan memulai usaha? Jika kamu berniat melakukannya hanya karena tergiur dengan cerita orang yang sukses mendapat omzet besar dari usahanya, ada baiknya kamu berpikir ulang.

Mengapa? Karena sebuah usaha yang sukses dijalankan oleh seseorang, belum tentu juga akan sukses saat kamu jalankan. Namun sebaliknya, bisa saja seseorang gagal di satu bidang tetapi kamu justru sukses di bidang tersebut.

Jadi, jika kamu hanya terpengaruh sesaat dan “ikut-ikutan” saja, lebih baik urungkan niatmu. Jika kamu memang ingin tetap membuka usaha, cobalah bidang usaha yang bisa kamu lakukan tanpa perlu melakukan resign sehingga keuanganmu tetap terjaga.

  • Business Plan

Membuka usaha tidak bisa hanya dengan rencana sederhana. Kamu punya uang sekian, membeli bahan baku, kemudian jual. Secara sederhana memang seperti itu, tetapi tanpa adanya perencanaan yang matang maka usahamu bisa kacau.

Dalam membangun usaha, kamu harus mempertimbangkan adanya tantangan dan kompetisi yang harus dihadapi. Buatlah perencanaan yang matang dalam menghadapinya sehingga kamu tidak kaget lagi ketika kedua hal tersebut muncul. Namun, tetaplah bersifat fleksibel dalam bertindak karena terkadang, suatu hal tidak sesuai dengan perencanaan yang sudah kamu buat.

  • Ketersediaan Dana

Kamu membutuhkan uang untuk bisa bertahan hidup. Jadi, pastikan dana yang kamu miliki sudah siap untuk modal usaha dan menjamin hidupmu selama usaha masih belum menghasilkan.

Setidaknya, siapkan dana senilai beberapa bulan kebutuhan hidup untuk menjamin finansialmu tetap stabil. Sebab, jarang sekali ada usaha yang bisa memberikan hasil langsung besar saat awal pembukaannya.

  • Kesiapan Diri

Siapkah kamu menghadapi tantangan? Siapkah kamu bekerja keras? Siapkah kamu mengatur keuangan secara disiplin? Siapkah kamu memasarkan produkmu? Siapkah kamu menerima kegagalan?

Semua kesiapan diri ini wajib kamu penuhi sebelum memutuskan resign dan memulai usaha. Sebab, saat kamu memulai usaha artinya kamu adalah pemimpinnya dan kamu menjadi kunci utama keberhasilan maupun kegagalan usaha. Jika kamu belum siap, maka sebaiknya urungkan niatmu mengajukan resign.

Menjadi wirausaha yang sukses bukan hal mudah. Bahkan, banyak pengusaha sukses yang harus menghadapi kegagalan dan merugi besar sebelum akhirnya berhasil. Sayangnya, cerita tentang kegagalan tersebut sering dilupakan karena banyak yang fokus pada keberhasilannya. Jadi, supaya kamu tidak mengalami masalah finansial akibat kehilangan sumber penghasilan, ada baiknya memerhatikan berbagai hal di atas sebelum mengajukan resign dan memulai usaha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.