Kebanyakan orang tua memilih mainan anak berdasarkan merek, harga serta mutu. Namun orang tua perlu tahu bahwa 3 hal tersebut tidak menjamin keamanan mainan yang dibeli. Ingat, mainan yang dibeli harus bisa mendidik dan aman untuk anak. Mungkin dulu, banyak orang yang tidak sadar atau terlalu memperhatikan faktor keamanan karena kebanyakan berpikir bahwa mainan hanyalah mainan.
Pada tahun 2012, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau lebih dikenal dengan singkatan YLKI mengumumkan penemuan akan zat berbahaya seperti timbal, merkuri, chromium dan cadmium yang terkandung di dalam mainan edukasi anak. Penemuan ini berdasarkan pengujian pada berbagai jenis mainan edukasi yang dijual bebas . Contoh beberapa mainan yang diuji adalah balok berbagai ukuran dan warna, puzzle, dinosaurus kayu dan mainan lain yang menggunakan cat pewarna.
Memilih Mainan Anak yang Aman dan Tepat untuk Anak
Ratusan mainan baru di produksi setiap tahunnya serta dijual kepasaran, dan setiap tahunnya ada anak yang masuk rumah sakit dikarenakan mainan mereka. Orang tua harus semakin waspada jangan sampai anak mereka menjadi salah satunya. Orang tua harus:
Label Kemasan Mainan
Tidak hanya label kemasan makanan yang perlu diperhatikan tetapi juga label kemasan mainan. Memperhatikan dengan detail label kemasan mainan harus dibiasakan karena pada label tersebut tertera informasi yang dibutuhkan orang tua. Biasanya pada label kemasan terdapat rincian bahan yang digunakan dan kategori umurnya.
Dari label, orang tua bisa mengecek untuk memastikan bahan – bahan yang digunakan tidak mengandung timbal, merkuri, chromium, cadmium atau bahan berbahaya lainnya. Ingat keamanan anak perlu dipioritaskan.
Ciri – Ciri mainan Anak yang Aman
Berikut ini beberapa ciri – ciri mainan yang aman bagi anak:
- Mainan tersebut harus bisa dicuci dengan sabun
- Mainan tidak mudah patah atau pecah
- Mainan tidak dihubungkan dengan tali atau benang dengan panjang lebih dari 17 cm
- Mainan tidak akan mengeluarkan zat berancun ketika suhu naik ataupun turun
- Mainan yang dilapisi cat harus bebas dari logam timah ataupun campuran berbahaya lainnya
- Mainan terutama untuk karya seni (tanah liat, crayon, pensil warna, dll) harus berlabel tidak beracun
Ukuran dan Bentuk Mainan
Mainan lebih baik memiliki ukuran minimal diameter 3 cm dan panjang 6 cm agar anak tidak dapat menelannya. Ingat, anak – anak yang masih kecil sangat suka memasukan barang apaun ke dalam mulut dan itu berlaku juga untuk mainan. Mainan yang masuk kedalam mulut dan sangkut di tenggorokan bisa menyebabkan kematian.
Hindari juga kelereng, bola dan koin yang berdiameter 4,5 cm atau lebih kecil lagi. Walaupun diameternya lebih dari 3 cm namun bentuknya pipih sehingga sangat mudah dimasukan ke dalam mulut. Untuk mainan dengan bentuk pipih ataupun bola, cari yang berdiameter di atas 10 cm biar lebar sekalian dan anak tidak bisa memasukannya ke dalam mulut. Untuk mudahnya pada saat membeli mainan, coba memasukannya ke dalam mulut Anda untuk mengeceknya.
Mainan Dengan Baterai
Pastikan tempat baterai disertai penutup yang dikunci dengan kencang menggunakan sekrup . Hal ini untuk memastikan anak tidak bisa mengeluarkan baterai dan memainkannya. Baterai terbuat dari berbagai bahan kimia dan berbahaya untuk dimainkan tanpa mengerti konsep pemakaiannya secara benar. Dan ukurannya yang kecil bisa dengan mudah ditelan oleh anak.
Semoga tips – tips memilih mainan anak di atas ini dapat membantu bunda dan ayah. Semangat! –hm-