senam hamil
Ibu Anak

Peraturan untuk Senam Aman Bagi Ibu Hamil

Melakukan senam selama kehamilan dapat membantu mempersiapkan ibu untuk persalinan. Namun dalam melakukan senam hamil, ibu perlu ekstra hati-hati. Jangan sampai senam yang dilakukan berpengaruh buruk pada perkembangan janin. Gimana cara melakukan senam hamil yang aman? Berikut 7 peraturan untuk melakukan senam hamil yang aman berdasarkan situs Babycenter.com:

Konsultasi dengan Dokter Kandungan

senam hamilSebelum memulai senam hamil, ada baiknya ibu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Dikusikan rutinitas senam yang akan ibu lakukan. Jika masih bingung, mintalah saran jenis senam kehamilan yang cocok untuk ibu dan jika bisa minta contohnya dalam bentuk video agar ibu bisa dengan mudah mempraktekannya.

Atau tanyakan apakah rumah sakit ini memiliki program senam kehamilan karena beberapa rumah sakit memang menawarkan program senam hamil rutin. Program senam hami bersama dari rumah sakit ini dapat membantu ibu menemukan teman-teman sepejuangan. Dan jika ibu sangat dekat dengan mereka, ibu bisa membangun komunitas dimana ibu bisa saling tukar informasi dan tips membesar buah hati  seperti tips belajar jalan untuk buah hati, cara membuat masakan bayi dan lain-lainnya.

Konsumsi Makanan Lebih Banyak

Ingat, olahraga membakar kalori jadi pastikan ibu makan dengan baik agar bisa memperkuat tubuh ibu dan janin.  Konsultasikan kepada dokter berapa kalori yang sebaiknya ibu konsumsi selama hamil. Pada umumnya ibu bakal disarankan mengkonsumsi kalori yang lebih banyak jika ibu berolahraga karena ibu tidak hanya makan untuk dirinya sendiri namun juga si calon bayi.

Tingkatkan Konsumsi Air Putih

Selama berolahraga atau senam, tubuh ibu akan banyak mengeluarkan keringat. Tanpa asupan air putih yang cukup, ibu bisa mengalami dehidrasi. Untuk mengcegahnya, ibu perlu mengkonsumsi air putih lebih banyak daripada yang biasanya. James M. Pivarnik, direktur dari Center for Physical Acitivity and Health di Michigan menyarakan ibu untuk

  • Minum 1 gelas air putih sebelum berolahraga
  • Minum 1 gelas air putih setiap 20 menit selama latiha
  • Minum 1 gelas air putih setelah ibu selesai berolahraga

Jika cuaca sedang panas, ibu akan perlu lebih banyak air

Hindari Olahraga atau Senam yang Ekstrim bagi Ibu Hamil

Hindari olahraga yang ekstrim seperti berkuda, naik gunung, berselancar dan lainnya. Untuk senam yang ekstrim seperti senam dengan alat trampolin atau acrobatic yang melompat-lompat. Walaupun sebelum kehamilan, ibu sering melakukan senam atau olahraga ekstrim, perlu diingat bawah pada periode kehamilan, hormone relaksin mengalami peningkatan sehingga melonggarkan ligamen dan sendi. Dengan ligament dan sendi yang melonggar, membuat ibu sangat rentan keseleo atau cedera.

Gunakan Baju Senam atau Olaraga yang Tepat

Bagi ibu hamil yang ingin berolahraga atau senam, disarankan mengenakan baju yang longgar, berbahan katun, celana yang tidak ketat, dan ukuran sepatu yang sesuai dengan ukuran ibu saat kehamilan. Ingat pada masa kehamilan, semua tubuh akan lebih besar bahkan bagian kaki sekalipun. Pada masa kehamilan, ibu harus mencari baju, alas kaki dan bra yang lebih besar.

Lakukan Gerakan Pemanasan dan Gerakan Pendingin

Sebelum dan setelah melakukan senam, ibu perlu melakukan gerakan pemanasan dan pendingin. Sediakan waktu 5 – 10 menit untuk jalan ditempat dan melakukan perengangan yang cocok untuk ibu hamil. Gerakan ini diperlukan untuk memastikan sendi-sendi ibu siap melakukan senam atau siap untuk beristirahat.

Jangan Berlebihan

Apapun yang ibu lakukan baik olahraga santai ataupun senam hamil, lakukan itu dalam batas yang wajar. Jangan sampai ibu  keletihan dan kecapean. Jika tubuh sudah menunjukan capek, ibu perlu melakukan gerakan pendingin, minum air dan istirahat. Ibu perlu mendengarkan tubuh ibu, jika capek saatnya berhenti dan beristirahat.

Dan hindari olahraga atau senam yang menyarankan ibu  untuk berbaring telentang. Ibu hamil tidak disarankan berbaring telentang setelah trimester pertama. Posisi ini dapat memberikan tekanan pada vena besar sehingga mengurangi pemasukan darah ke jantung, otak dan rahim. Ini akan membuat ibu pusing, sesak nafas dan mual. –hm-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.