Pandemi COVID-19 memang menghentikan aktivitas kehidupan di sebagian besar sektor kehidupan. Namun, perjalanan panjang sebuah kapal pesiar tidak bisa dihentikan begitu saja. Sebab, cruise journey tidaklah seperti perjalanan dengan pesawat terbang yang bisa diselesaikan dalam hitungan belasan jam saja. Jadi, tak mengherankan bila bersandarnya kapal-kapal pesiar yang baru selesai melakukan perjalanan around the world atau berkeliling dunia ditunggu-tunggu oleh banyak pihak di situasi seperti ini.
Adalah Costa Deliziosa, kapal pesiar berisi 1519 penumpang dan 898 kru, kapal terakhir dari operator Costa Cruise yang baru saja berlabuh di Genoa, Italia. Kapal ini baru saja menuntaskan perjalanan around the world selama 109 hari yang dimulai pada 5 Januari silam. Melansir CNN, kapal ini seharusnya berlabuh di Venesia pada 26 April selepas perjalanan selama 113 hari. Namun, perjalanan panjang itu diputuskan untuk berhenti di Genoa empat hari lebih awal.
Costa Deliziosa tetap meneruskan pelayarannya sebab tidak ditemukan kasus positif COVID-19 di dalam kapal tersebut. Meski demikian, dinyatakan bahwa tak ada satu pun penumpang yang turun dari kapal pesiar mewah itu sejak satu bulan terakhir. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kontaminasi virus, selain tidak adanya izin dari pihak-pihak negara tujuan untuk menerima tamu dari Costa Delioziosa.
Sejumlah penumpang yang terakhir diizinkan turun dari kapal ialah mereka yang sudah memiliki jadwal penerbangan kembali ke kota asal. Beberapa orang itu tidak lagi melanjutkan pelayaran sejak kapal bersandar di pelabuhan Perth pada 16 Maret lalu. Selanjutnya, rombongan kecil lain penumpang yang meninggalkan kapal baru turun pada 20 April di Barcelona. Sementara sisa dari penumpang baru turun saat kapal bersandar di Genoa.
Kapal terakhir
Costa Deliziosa adalah kapal operator Costa Cruise yang terakhir berlabuh di pelabuhan. Namun di lautan, masih ada satu lagi kapal pesiar gigantik milik Phoenix Reisen, Artania, yang belum berlabuh. Kapal pesiar ini dijadwalkan untuk bersandar di Bremerhaven, Jerman pada 31 Mei mendatang, setelah perjalanan selama 140 hari sejak 21 Desember 2019 lalu. Keterlambatan tiba Artania diakibatkan oleh 36 penumpang yang dinyatakan positif COVID-19 saat berlabuh di Fremantle, bagian barat Australia. Sehingga, Artania harus dikarantina selama 14 hari. (AP)