mobil baru - film KPK
Informasi

Mengajarkan Pentingnya Kejujuran Pada Anak Lewat Film “Mobil Bagus”

Ada banyak cara untuk mengajarkan kejujuran pada anak. Bisa lewat tindakan, bacaan, atau bahkan tontonan. Nah, bagi kamu yang ingin mengajarkan nilai kejujuran pada anak, bisa juga dengan mengajaknya menonton film pendek besutan ACLC KPK berikut ini yang berjudul Mobil Bagus.

Mobil Bagus merupakan film pendek pada ACFFEST 2020 yang disutradarai oleh Muhammad Rheno Adde Riant. Berdurasi 10:24, film ini sangat ringan untuk ditonton namun sarat makna. Latar belakangnya pun sederhana, yang mungkin akan menimbulkan sensasi keterwakilan karena mungkin bisa jadi terjadi di sekitar kita.

Film pendek ini dibuka ketika Bagus menghampiri teman-temannya di pos ronda. Ketiga temannya tengah bermain balap mobil dengan serunya. Bagus datang dan hendak menonton, namun temannya bilang, jika tidak memiliki mobil maka Bagus tidak boleh menonton. Bagus pun kesal dan mengatakan bahwa ia akan membeli mobil yang sama. Berhubung di pos ronda terdapat bapak penjual mainan, Bagus bertanya berapa harga mobil tersebut. Ketika mengetahui harga mobilnya adalah Rp18.000 dan Bagus hanya punya uang Rp2000 di kantong, ia pun pulang dengan lunglai.

Sesampainya di rumah, Bagus menemukan selembar uang Rp20.000 milik ibunya yang berada di atas meja. Rencana jahil pun terlintas di benak Bagus. Didorong dengan keinginan untuk membeli mobil seperti teman-temannya, Bagus pun mengambil uang tersebut dan membeli mobil-mobilan. Ia kembali ke rumah, menyembunyikan mobil diam-diam, dan hendak merakitnya di kamar.

Bagus kaget bukan main karena setibanya di kamar, ia menemukan selembar kertas berisikan kutipan ayat mengenai orang yang mencuri. Ia pun berusaha untuk mengembalikan mobil-mobilan tersebut ke bapak penjual mainan, namun karena kardusnya sudah rusak, mainan tersebut tidak bisa dikembalikan. Bagus yang ketakutan bukan main kemudian memutuskan untuk jujur kepada ibu dengan membawa kardus mainan dan uang kembalian Rp2000.

Ibu Yuni—ibu Bagus pun hanya mengelus kepala Bagus dan meminta untuk tidak mengulanginya lagi. Selidik punya selidik, Ibu Yuni ternyata tahu bahwa Bagus mengambil uang diam-diam dan mengikutinya dari belakang ketika Bagus membeli mobil-mobilan. Ibu Yuni jugalah yang menyelipkan catatan di kamar Bagus mengenai dampak dosa dari orang yang mencuri.

Yang menarik dari film ini adalah Ibu Yuni sebagai orang tua tidak serta merta langsung menghakimi anaknya ketika ia berbuat tidak jujur. Ia memilih untuk memantau dari jauh, mengarahkan secara tidak langsung, kemudian membuat anak menyadari sendiri akan kesalahannya. Tindakan Ibu Yuni yang memilih untuk meninggalkan “pengingat” dalam bentuk ayat al-Quran cukup menarik, karena ampuh membuat Bagus untuk langsung menyadari kesalahannya bahwa ia sudah tidak jujur dengan mencuri uang ibundanya. Penyelesaian masalahnya pun cukup rasional. Ibu Yuni memaafkan Bagus akan tindak pencuriannya, namun juga memberikan sanksi dengan memotong uang jajan Bagus. 

Naskah yang ditulis oleh Muhammad Habib ini bisa dibilang cukup sukses untuk mengemas tindak pencurian serta korupsi yang mungkin tanpa sadar dilakukan oleh anak-anak. Pesan moralnya pun cukup tergambar, sehingga cocok sekali untuk ditonton bersama anak serta keluarga di akhir pekan.

Untuk kamu yang penasaran dengan film ini, yuk tonton di https://acffest.com/katalog-film/mobil-bagus/! Di situs tersebut, kamu juga bisa menemukan berbagai film pendek lainnya yang tak kalah menarik untuk dieksplorasi. Jika tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai perilaku korupsi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana menerapkan prinsip antikorupsi dalam keseharian, kamu juga bisa mengeceknya di https://aclc.kpk.go.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.