Ketika berlibur ke Makassar dan menginap di Singgasana Hotel, sebelumnya Anda pasti melewati Bandara Sultan Hasanuddin. Bandara yang terbilang masih baru ini banyak membuat pengunjungnya terpesona dengan kemegahan serta suasananya yang modern.
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta. Bandara ini bisa menampung sebanyak 7 juta orang. Tidak heran mengingat bandara ini merupakan bandara terpadat dan tersibuk ketiga di Indonesia serta merupakan wilayah transit ke wilayah Indonesia Timur. Karena itu juga, bandara ini dikenal dengan sebutan Gerbang Indonesia Timur.
Bandara yang menjadi salah satu Ikon Kota Makassar ini memulai proses perluasan dan pengembangan pada tahun 2004 hingga 2008. Hasil dari perombakan ini memang bisa dibilang mengangumkan. Dengan memadukan unsur modern dan lokal, Bandara ini berhasil meraih berbagai penghargaan, diantaranya Best Airport and Creative Aiport pada Bandara Award 2012. Selain itu, Bandara Sultan Hasanuddin juga pernah menerima penghargaan pada kategori Bandara Baru Padat dan Toilet Umum Bersih.
Suasana modern dan fresh memang sangat terasa di bagian dalam bandara. Dengan ruang tunggu yang terletak memanjang, dengan sekat-sekat kaca memberikan kesan terbuka dan lega. Ruangan didominasi warna putih dan motif pada langit-langit yang tinggi membuat penumpang serasa berada di bandara luar negeri. Sementara unsur lokal terlihat pada salah satu ruangan di mana terdapat satu replika Kapal Pinisi yang merupakan kapal khas masyarakat Bugis. Sementara itu, berbagai toko berjejer dengan rapi tidak jauh ruang tunggu. Jadi, penumpang yang ingin membawa oleh-oleh bisa langsung membelinya di toko tersebut.
Meski berstatus internasional, namun Bandara Sultan Hasanuddin sempat tidak melayani penerbangan Internasional pada pertengahan 2006 hingga 2008, kecuali untuk penerbangan Haji. Saat ini sendiri ada 15 penerbangan baik luar maupun dalam negeri yang beroperasi di Bandara Sultan Hasanuddin.
Ke depannya, perbaikan dan perluasan masih akan terus dilakukan pada Bandara ini. Hal ini memang perlu, mengingat pada tahun 2012 saja jumlah penumpang di bandara tersebut berlebih, yakni mencapai 8,4 juta orang dari kapasitas yang maksimal yang sebesar 7 juta orang. Selain itu, akan dibangun juga berbagai fasilitas non-penerbangan seperti rumah makan, fasilitas rumah sakit, pasar wisata, hingga hotel. Ini sesuai dengan konsep barunya yakni airport city dengan one stop service.