Banyak orang yang senang dengan suasana Bali yang memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda dari daerah lainnya. Karena itulah, banyak yang memilih hotel in Bali yang benar-benar memiliki suasana khas Bali ketika berkunjung ke Pulau ini. Misalnya saja seperti hotel yang dilengkapi dengan patung dengan berbagai bentuk atau hiasan ruangan bernuansa Bali. Bahkan, berbagai patung, simbol atau relief ini juga bisa kita temui diberbagai lokasi di Bali, termasuk pada beberapa rumah milik masyarakatnya. Akan tetapi, tahukah kalian bahwa dibalik keindahan patung, simbol atau relief tersebut, sebenarnya beberapa diantaranya memiliki makna tersembunyi? Penasaran kan? Yuks kita bahas.
Patung Dewa Ruci
Patung ini berada di persimpangan jalan Arteri NusaDua – Tanah Lot. Penciptaan patung ini, merupakan transformasi dari teks karya sastra Jawa Kuna. Namun, seiring perkembangannya terdapat beberapa improvisasi pada bentuknya. Secara konsep visualisasi dari sebuah ajaran agama, masyarakat mempercayai bahwa patung ini memiliki makna penting terjait dengan hidup dan kehidupan.
Patung Ganesa
Mungkin Ganesa adalah salah satu patung yang cukup sering kita lihat ketika berkunjung ke Pulau ini. Ganesa sendiri adalah Dewa yang diberikan gelar Dewa pengetahuan, Dewa pelindung, Dewa penolak hal buruk, Dewa keselamatan, dan masih banyak lagi. Dewa ini memiliki kepala berbentuk gajah, badan seperti manusia, dan empat buah tangan yang menggambarkan empat jalan menuju kebahagiaan. Patung Ganesa yang diletakkan pada pekarangan rumah dipercaya dapat melindungi penghuni rumah dan memusnahkan berbagai rintangan yang akan dihadapi.
Angkul-angkul
Angkul-angkul merupakan pintu keluar dari pekarangan rumah. Masyarakat Bali biasanya hanya membangun satu angkul-angkul, karena kepercayaan mereka bahwa membangun lebih dari satu dapat berakibat boros, terjadinya perselingkuhan, kehilangan atau sakit-sakitan. Bentuk dari angkul-angkul ini dapat dibuat berbeda pada setiap rumah, tergantung dari selera pemilik rumah.
Ukiran Kekarangan
Ukiran ini merupakan salah satu jenis ukiran yang sangat terkenal. Ukiran ini berbentuk binatang, namun hanya bagian kepalanya saja. Setiap hewan yang dibuat, akan memiliki nama dan makna yang lain. Misalnya saja seperti karang guak (kepala burung) yang bermakna bahwa hidupnya akan selalu di atas, sehingga posisinya pun biasanya akan diletakkan di atas. Atau karang gajah yang selalu diletakkan pada bagian bawah, dan memiliki makna sebagai penopang beban bangunan (karena gajah kuat).
Masih ada banyak lagi simbol atau patung di Bali yang memiliki makna di dalamnya. Karena itulah, kita tidak boleh merusak berbagai simbol tersebut dan harus selalu menghargai kepercayaan masyarakat Bali. (Vita)