Produsen truk saat ini terus berusaha melengkapi truknya dengan berbagai teknologi pendukung. Baik untuk mendukung keselamatan berkendara, efektivitas dan efisiensi biaya transportasi, dan sebagainya. Misalnya saja seperti manajemen telematics fleet yang merupakan sistem manajemen kendaraan berbasis website dan aplikasi dari PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors. Semua penggunaan teknologi pada truk tersebut tentu tujuan yang baik, untuk pengendara, pemilik usaha, maupun pengguna jalan lainnya.
Namun, ada satu hal yang sering menyebabkan keberadaan teknologi pendukung tersebut menjadi percuma, yaitu behaviour dari pengendara dan pelaku usaha itu sendiri. Dan salah satu dampak yang cukup sering terjadi adalah terjadinya kecelakaan maut akibat truk meluncur di jalan menanjak.
Hal ini tentu saja sangat tidak diharapkan terjadi. Itulah sebabnya, baik pelaku usaha maupun pengemudi truk wajib untuk mengetahui beberapa penyebab hal tersebut bisa terjadi:
- Truk ODOL (Over Dimension Over Load)
Sudah bukan rahasia lagi ada banyak sekali truk yang melakukan hal ini, yaitu mengangkut muatan lebih besar dari kapasitas maksimal yang mampu diangkut. Alasan yang biasanya digunakan adalah untuk efisiensi biaya pengiriman. Namun sebenarnya, hal ini sangat berisiko tidak hanya membahayakan pengemudi saja, tetapi juga pengguna jalan di sekitarnya. Anda pasti sering kan mendengar truk yang terguling saat berbelok atau melewati jalanan miring?
Selain risiko terguling, kelebihan muatan juga bisa menyebabkan truk tidak mampu menanjak terutama jika cukup curam. Resikonya yaitu truk akan meluncur kembali ketika mesin kendaraan sudah tidak mampu menahan beban.
- Kemampuan mengemudi
Mengemudikan kendaraan besar seperti truk saat menanjak tentunya berbeda dengan mobil keluarga. Anda harus benar-benar memahami trik mengemudi truk di tanjakan sebelum mengendarai mobil ini. Tidak hanya itu, ada baiknya jika Anda sudah mengenali dan memahami semua instrumen yang ada jika ini adalah pertama kalinya Anda menggunakan mobil tersebut.
Anda juga sebaiknya memahami hal yang harus dilakukan saat mobil mulai terasa tidak kuat menanjak. Misalnya seperti saran dari Yuswadi, Head of Technical Service Dept PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) dalam situs gooto.com, yang mengatakan jika mobil truk tidak kuat menanjak bisa menggunakan gigi mundur untuk engine brake. Sementara jika posisinya jalan menurun, posisi gigi juga tidak boleh dalam kondisi netral, harus masuk.
- Sistem rem bermasalah
Ini adalah hal yang paling umum dijadikan alasan saat terjadi kecelakaan pada truk, yaitu sistem pengereman yang bermasalah. Sebenarnya, sistem pengereman yang ada pada mobil berbobot berat ini sudah disesuaikan, yaitu menggunakan sistem pengereman udara atau air brake system. Sistem ini mampu menahan bobot yang cukup besar sehingga sangat efektif untuk menghentikan laju truk atau bis.
Namun, sistem ini akan sangat sensitif terhadap kerusakan jika tidak dirawat dengan benar. Misalnya ketika terjadi kebocoran pada salah satu komponen, maka dijamin fungsinya tidak akan maksimal atau bahkan menyebabkan rem blong. Itulah sebabnya, memastikan perawatan rem secara berkala sangat penting untuk memastikan sistem ini selalu berfungsi sempurna.
Setelah mengetahui beberapa hal di atas, semoga Anda sebagai pelaku usaha dapat lebih memperhatikan keselamatan pengemudi maupun pengguna jalan lain dan tidak hanya fokus pada penekanan biaya saja. Dan agar semakin aman, Anda juga wajib untuk mengetahui tips aman mengemudikan mobil truk di jalan raya maupun daerah pegunungan supaya tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.