bayi tabung
Ibu Anak

Jaga Kesehatan Mental Saat Program Bayi Tabung

Program bayi tabung sering kali menjadi penyelesaian para pasangan yang belum juga diberikan keturunan setelah bertahun-tahun menikah. Dalam kehamilan normal, proses pembuahan sel telur yang telah matang oleh sperma akan terjadi di saluran indung, yang kemudian menempel pada dinding rahim untuk terus berkembang. Namun pada bayi tabung, proses pembuahan sel telur dengan sperma dilakukan di luar tubuh dan barulah dimasukkan kembali ke rahim setelah penggabungan tersebut selesai.

Ini bukan prosedur yang mudah untuk dijalani. Bukan hanya sekadar mengeluarkan sel telur dan sperma, menggabungkannya, kemudian memasukkannya kembali ke rahim lalu kehamilan terjadi. Sebab, proses ini bisa berjalan sangat lama dan kemungkinan gagalnya mencapai 50%. Inilah yang terkadang memengaruhi kondisi mental pasangan yang melakukan program ini.

Selain faktor keberhasilannya, berbagai prosedur panjang yang harus dijalani sebelum dan juga saat menjalaninya juga sering menimbulkan masalah pada kesehatan mental. Untuk menjaga agar hal tersebut tidak terjadi, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Pahami Prosedur

Seperti yang telah disebutkan, prosedur program ini sangat panjang bahkan sejak masa persiapan. Hal ini mungkin akan membuat Anda dan pasangan menjadi lelah secara fisik hingga akhirnya berdampak juga pada kondisi psikologis. Sebaiknya, Anda dan pasangan benar-benar mencari informasi lengkap mengenai prosedur program ini, sehingga bisa menilai apakah mampu atau tidak menjalaninya?

  • Buat Perencanaan Keuangan

Biaya yang dibutuhkan untuk program ini tidaklah sedikit, bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 kali program. Bagi Anda yang memiliki penghasilan berlebih, hal ini mungkin bukan masalah. Namun jika kondisi keuangan Anda terbataas tetapi Anda sangat ingin menjalani program ini, maka pastikan membuat perencanaan keuangan sejak jauh hari. Jangan sampai program ini mengalami masalah di tengah jalan akibat masalah biaya.

  • Bersiap Gagal

Program ini berhasil, maka Anda hanya perlu mempersiapkan biaya untuk kelanjutannya serta melakukan penjagaan dan perawatan sesuai arahan dokter. Namun jika sampai gagal, maka dampaknya pada kesehatan mental Anda dan pasangan pasti akan sangat besar. Dari mulai memikirkan biaya yang hilang begitu saja tanpa hasil, harus mengubur sementara impian memiliki anak, dan sebagainya. Jadi, tanpa memikirkannya secara berlebihan hingga membuat stres, lebih baik jika Anda telah bersiap terhadap kegagalan saat menjalani program ini.

  • Saling Mendukung

Salah satu faktor terbesar terjadinya masalah kesehatan mental saat program ini adalah ketika terjadi kegagalan. Dengan banyaknya kerugian yang dialami, secara materi, fisik, waktu, membuat hal ini sulit untuk diterima dan terkadang menjadi perenggang hubungan pasangan suami istri. Namun ingatlah, kemungkinan keberhasilan program ini memang tidak besar. Jadi baik berhasil maupun gagal, Anda dan pasangan tidak boleh saling menyalahkan dan harus saling mendukung. Siapa tahu saja, tidak lama setelah kegagalan ini, kalian justru mendapatkan kehamilan secara normal?

Memang masalah mental terkadang terjadi tanpa disadari, terutama ketika lingkungan sekitar kurang mendukung. Namun bagaimana pun caranya, Anda dan pasangan harus bisa menjaga kesehatan mental karena berkaitan juga dengan keberhasilan program ini. Bahkan jika perlu, tidak ada salahnya melakukan konsultasi pada dokter kejiwaan untuk membantu menenangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.