Mual saat hamil muda adalah hal yang wajar dan hampir dialami oleh semua ibu hamil. Meskipun begitu terkadang rasa mual ini terasa mengganggu khususnya bagi Anda yang tetap aktif bekerja saat hamil. Ada berbagai cara mengatasi mual saat hamil yang sering dicoba oleh para ibu hamil, seperti mengonsumsi susu kehamilan yang mengandung nutrisi penting untuk mengatasi mual, memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi, mengonsumsi makanan dalam jumlah kecil seperti bubur kacang hijau yang kaya manfaat untuk ibu hamil, hingga menghirup aromaterapi.
Yap, menggunakan aromaterapi bagi beberapa orang memang sangat bermanfaat untuk relaksasi pikiran, relaksasi tubuh, dan mengatasi mual. Namun apakah cara ini tepat jika dilakukan oleh ibu hamil? Apakah tidak ada efek negatif pada janin jika kebiasaan ini sering dilakukan?
Menurut situs alodokter, menghirup aromaterapi pada masa kehamilan boleh saja dilakukan untuk mengurangi rasa mual. Hanya saja ada yang harus diperhatikan oleh ibu hamil, yaitu mengenai aroma yang dipilih. Sebab beberapa aromaterapi justru dapat memicu munculnya kontraksi dan tentunya hal ini sangat membahayakan kandungan. Terutama jika kontraksi terjadi pada trimester pertama kehamilan.
Untuk penggunaan aromaterapinya sendiri, sangat disarankan agar memilih aromaterapi yang didapatkan dengan cara diteteskan pada tungku kecil berisi air dan kemudian Anda bisa menghirup aromanya. Selain itu hindari juga penggunaan aromaterapi terlalu lama karena dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda. Setidaknya batasi penggunaannya maksimal 15 menit dan jangan melakukannya setiap hari. Perhatikan juga ventilasi ruangan tempat Anda menghirup aromaterapi ini dan pastikan sirkulasi udara mengalir dengan lancar. Sebab sirkulasi udara yang tidak lancar akan membuat udara berkumpul di ruangan dan akan membuat Anda pusing.
Aroma terapi yang disarankan untuk dihirup saat mual adalah aroma daun mint dan lemon. Selain itu hindari beberapa aroma yang cukup kuat karena aroma seperti ini terkadang justru malah meningkatkan rasa mual dan memicu munculnya kontraksi. Selain itu, tidak menutup kemungkinan aroma yang sama bisa memberikan reaksi yang berbeda pada setiap ibu hamil. Itulah sebabnya sebelum melakukan relaksasi dengan menghirup aromaterapi lakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter kandungan yang menangani kehamilan Anda.