Apakah Anda familiar dengan Barongsai? Meskipun Barongsai sering dilakukan di tanah air, namun akan terasa berbeda apabila Anda menontonnya langsung dari negeri asalnya. Jangan lupa untuk menggunakan Paket tour ke China untuk perjalanan yang lebih aman dan mudah.
Barongsai atau Lion Dance ini merupakan salah satu budaya Tionghoa yang biasa dilakukan ketika perayaan hari besar Tionghoa, salah satunya adalah Tahun Baru Cina atau Imlek. Namun sebenarnya Barongsai bisa dilakukan pada setiap acara seperti pernikahan atau ulangtahun, meski lebih identik dengan Imlek.
Barongsai pada umumnya memiliki 2 pemain, satu menjadi kepala dan satu lagi menjadi kaki belakang. Barongsai sendiri memiliki dua rupa, dan yang biasa kita lihat adalah rupa Barongsai aliran selatan. Sementara rupa Barongsai aliran utara memiliki wajah yang lebih memanjang dan jarang terlihat di Indonesia. Barongsai aliran selatan terbagi menjadi dua sekolah utama, yaitu fut san dan hok san. Perbedaannya terletak pada gaya yang digunakan, sekolah Fut San memiliki gaya yang sangat tradisional dengan menggunakan kuda – kuda dan gerakan kung fu, sementara hok san lebih fleksibel dan tidak terlalu tradisional.
Pada perayaan besar Anda akan mendapati satu lagi penampilan dari seekor naga Panjang yang dimainkan oleh banyak peserta, dan meski temanya adalah Barongsai, namun Barongsai sendiri sebenarnya merujuk kepada Lion Dance saja. Sementara naga Panjang yang Anda saksikan adalah Dragon dance, bukan Barongsai.
Barongsai akan bergerak seolah sedang mengincar makanan. Pada umumnya masyarakat China yang menyaksikan pertunjukan Barongsai ini ‘menyuapi’ para Barongsai ini dengan kubis napa yang telah dililitkan dengan amplop merah berisi uang. Sebagai gantinya, para Barongsai ini akan ‘menyiram’ Anda menggunakan sobekan dari kubis napa yang telah Anda berikan yang konon dipercaya merupakan sebuah berkah. Proses ini juga disebut dengan “Choi Chang” yang juga berarti “kekayaan dan keberuntungan”. Apabila Anda berkesempatan untuk ‘memberi makan’ Barongsai ini, usahakan menggunakan kubis jenis napa agar mempermudah Barongsai dalam ‘mencerna’ makanannya.
Jika para Barongsai ini tidak terlihat mengincar makanan, ada kalanya mereka hanya ingin bermain Bersama dengan Anda sebagai audiens. Jangan takut untuk mengelus dan bermain Bersama para Barongsai ini. Namun jangan menyentuh cermin atau tanduk dari para Barongsai ini karena mereka menggunakannya untuk menghalau mara bahaya. Selain itu jika Anda melihat Barongsai yang sedang tidak digunakan, jangan melompati atau melangkahi buntutnya karena hal itu memberi makna bahwa Anda lebih tinggi dari para Barongsai tersebut.
Meski Barongsai identik dengan budaya Tionghoa, namun siapapun bisa menikmati pertunjukkan nya. Apakah Anda tertarik untuk melihat Barongsai di negeri asalnya?