Batu arang biasa merupakan batu arang yang terbuat dari kayu, sebuk gergaji atau paraffin. Selain batu arang biasa masih ada batu bara yang merupakan bahan bakar fosil. Kedua jenis bahan bakar ini ternyata masih banyak digunakan terutama di Afrika. Ke-2 bahan bakar ini memang bisa mengantikan pengunaan minyak bumi tetapi ternyata karbon monoksida yang dikeluarkan dapat merusak bumi dan memperparah pemanasan global. Bila batu arang yang menggunakan bahan baku kayu berarti penggunaan baru arang kayu akan berbuntut pada eksploitasi hutan yang berlebihan.
Di Gambia (negara di Afrika Barat) terdapat proyek baru yang inovatif menggunakan kulit kacang tanah sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Bahan bakar ramah lingkungan ini dinamakan briket ramah lingkungan atau eco-friendly briquettes. Kulit kacang tanah ini merupakan limbah yang banyak dihasilkan oleh pertanian kacang tanah. Dengan kulit kacang tanah, Anthony Tabbal dan Lenja Guenther dari GreenTech Environmental Solutions membuka bisnis swasta yang menjual briket ramah lingkungan. Briket ini dapat digunakan di rumah tangga, restoran dan industri untuk memasak, menghangatkan ruangan dan memanaskan sesuatu. Mereka akhirnya dianugerahi SEED Award pada tahun 2011 untuk bisnis skala kecil yang inovatif.
Munculnya briket di Gambia menunjukan terjadi eksploitasi hutan dan ketidakefisienan arang, kayu bakar dan batu bara. Menurut indikator MDG, 95% penduduk Gambia menggunakan bahan bakar padat untuk memasak dan keperluan lainnya berarti setiap harinya ada kayu yang diambil dari hutan Gambia. Bila dibiarkan terus menerus, hutan Gambia akan menjadi gundul dan gersang.
Banyak orang beranggapan harga briket ramah lingkungan ini akan mahal namun ternyata salah. GreenTech Company Ltd memiliki akses gratis ke tempat pembuangan sampah kulit kacang tanah sehingga harga briket ramah lingkungan bisa bersaing dengan harga arang dan kayu bakar.
Selain menyediakan briket ramah lingkungan sebagai bahan bakar ramah lingkungan, GreenTech Company Ltd juga mempromosikan penggunaan kompor hemat energi yang cocok digunakan rumah tangga atau kantin. Keuntungan dari menggunakan kompor ramah lingkungan ditambah bahan bakar ramah lingkungan ini adalah
- Mengurangi biaya masak
- Mengurangi emisi yang dapat merusak ekosistem
- Mengurangi eksploitasi hutan yang berlebihan
Kompor hemat energi dibuat oleh tukang las lokal di Gambia dengan menggunakan loga daur ulang sehingga boleh dibilang sudah membantu mengurangi sampah. GreenTech Company Ltd memperkirakan pembelian paket kompor hemat energi dan briket ramah lingkungan bisa dilunasi kurang dari satu bulan.
Sumber utama artikel informasi ini diambil dari sebuah artikel di website Afrika. Judul artikel tersebut adalah “Saving Gambia’s Forest Through eco-friendly briquettes & Cookstoves” (Selamatkan Hutan Gambia Melalui briket dan Kompor Ramah Lingkungan). Boleh dibilang selain usaha mereka berhasil menyelamatkan hutan Gambia, mengurangi emisi dan membatasi pemanasan global dari Gambia; mereka juga telah menciptakan lapangan pekerjaan baru. Semoga artikel informasi bahan bakar ramah lingkungan dari Afrika ini dapat menjadi inspirasi. –hm-