diabetes rentan kena corona virus
Kesehatan

Bagaimana Orang dengan Diabetes Harus Menghadapi COVID-19?

Persebaran SARS-CoV-2 atau COVID-19 yang kian meluas membuat badan maupun ahli kesehatan mensuplai informasi tambahan terkait keterlibatan virus ini pada segelintir orang. WHO menyatakan bahwa kelompok lanjut usia serta orang-orang dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes dan kanker memiliki risiko tinggi terhadap virus ini. Oleh karenanya, orang-orang dengan kondisi seperti di atas disarankan untuk melakukan periksa pencegahan COVID-19 di rumah saja.

Lantas, bagaimanakah seharusnya orang dengan diabetes menghadapi virus ini?

Asosiasi Diabetes Amerika (ADA) menyatakan bahwa orang dengan diabetes memiliki risiko tinggi terhadap COVID-19 bukanlah pada proses tertularnya, melainkan lebih pada efeknya. Artinya adalah orang dengan diabetes tidak berarti memiliki kesempatan terkena virus ini dengan lebih mudah. Melainkan, bila sudah terkena, maka risiko yang akan dihadapinya akan lebih buruk. Sebagai contoh, pasien dapat mengalami komplikasi serius atau, di level paling parah, meninggal dunia. Dengan demikian, berdiam di rumah adalah tindakan preventif pertama yang perlu dilakukan oleh orang dengan diabetes.

Berdiam di rumah

Berdiam di rumah tidak berarti tidak melakukan apa-apa. Orang dengan diabetes dipersilakan untuk beraktivitas seperti biasa, namun sebisa mungkin menghindari keluar dari rumah. Sebab, virus tersebut bisa datang dari mana dan siapa saja. Untuk tetap sehat, seimbangkan pola berdiam di rumah dengan berolahraga ringan, seperti berjalan atau berlari di atas treadmill. Orang dengan diabetes juga diperbolehkan untuk keluar rumah satu kali sehari untuk berjemur di bawah matahari pagi. Pasalnya, kegiatan ini baik untuk paru-paru.

Hindari ke rumah sakit

Ketahuilah, rumah sakit adalah tempat berkumpulnya segala sesuatu yang tidak sehat, termasuk virus itu sendiri. Oleh karenanya, orang dengan diabetes diharapkan tidak mengunjungi rumah sakit di masa pandemi seperti sekarang ini. Sebab, mengunjungi rumah sakit justru membuka kesempatan diri untuk tertular COVID-19 dari orang lain maupun benda-benda mati yang ada di sekitarnya. Bila kondisi tubuh sendiri yang memaksakan harus ke rumah sakit, maka pengecualian berlaku. Dengan catatan, pasien diabetes memakai perlindungan seperti jaket dan/atau sarung tangan serta masker.

Situs Diabetes UK bahkan melarang orang dengan diabetes untuk berkunjung ke rumah sakit jika orang tersebut memiliki batuk dan/atau demam, yang mana merupakan gejala COVID-19. Pasien diabetes diminta untuk melakukan karantina diri selama 7 hari bila memiliki gejala virus tersebut. di saat yang bersamaan, orang dengan diabetes perlu terus mengontrol kadar gula darahnya dan melakukan kontak dengan dokter ataupun perawat kesehatan yang bisa dihubungi atau dipanggil ke rumah untuk memantau perkembangan dirinya.

Begitulah seharusnya orang dengan diabetes menghadapi SARS-Cov-2 ini. Tetaplah di rumah, teruslah tenang, mengontrol pola makan & gula darah, serta terapkan beberapa tips mencegah penularan Virus Corona Covid-19 agar kita terhindar dari virus tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.